Share

64. Telepon Tengah Malam

“Maafkan aku. Pasti berita mengenai hubungan kita juga sangat membebanimu, ya? Maaf, aku tidak peka," pinta maaf Cathleen. Melihat bagaimana Raden membicarakan begitu banyak masalah tanpa ujung, dia mulai perbuatannya cukup berlebihan.

Dia kira Raden akan memberikan tatapan sinis. Terlebih semakin ia mabuk, sorot matanya semakin tajam. Namun apa yang terjadi ternyata berbeda dari ekspetasi. Dengan lembut, lelaki itu berbicara, “Tidak masalah. Justru aku sangat menghargai kehadiranmu hari ini. Padahal aku meminta secara mendadak dan sempat memarahimu, tapi kamu tetap menerima ajakanku.” 

Suara ketulusan itu tidak dibuat-buat sama sekali, Cathleen bisa rasakan itu. Dengan sabar, dia menunggu Raden menyelesaikan kalimatnya. “Sejak kecil, aku sudah tidak punya siapapun."

Oh, Cathleen tahu cerita ini. Perjalanan Raden sebagai direktur utama memang tidak mudah karena dia sudah ditinggal pergi oleh keluarganya di umur yang sangat muda. Beruntung ada teman akrab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status