Share

70. Tak Perlu Khawatir

"Seperti yang kamu tahu, ada banyak hal yang kualami sejak kecil. Alasan aku bisa lahir adalah suatu hal yang tak bisa diterima Ayahku. Beliau membenciku, begitu juga dengan Ibuku. Sejak awal, aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memimpin perusahaan Ayahku. Namun, sejak kebakaran itu, Paman Adit datang menemuiku dan membuatku sekali lagi punya tujuan hidup.

"Sudah banyak hal yang kukorbankan demi membangun perusahaan. Lalu, Ayahmu dan Kakakku datang seenaknya untuk mengambil perusahaan. Aku tidak tahu seberapa egoisnya mereka kelak, tapi kemungkinan terburuknya, aku dikeluarkan dari perusahaan. Bukankah itu sama saja dengan perampasan hasil kerjaku?"

Anna mendengarkan dengan serius, tak menyela sama sekali. Dari cara berbicara Raden yang rendah tapi tak penuh kesombongan atau jenaka, ia menilai Raden mengatakan yang jujur, murni dari isi hatinya. Sempat muncul perasaan ingin mengibur, tapi Anna sadar diri. Diri sendiri saja tak pernah bisa dihibur, apalagi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status