Share

Mas Gagah 13.b

Lewat Dzuhur, Nata membawaku ke sebuah bendungan tempat rekreasi yang ada di kabupaten kami. Tempat yang sering dia gunakan untuk latihan dayung.

Aku dan dia duduk di tepian danau. Menyimpan bokong pada rerumputan hijau. Menatap hamparan air tenang tanpa ombak. Embus anginnya cukup besar.

“Jadwal tandingku sudah turun, Burik.” Lelaki gagah itu bicara tanpa melihatku. Dua netranya lulus ke depan memandang air.

“Kapan?”

“Sebulan lagi.”

“Jadi Mas mau segera pergi?”

“Ya, minggu ini aku berangkat.”

Aku terdiam beberapa saat. Kehilangan Nata seperti kehilangan pijakan untuk berdiri. Kehadirannya bukan hanya sebagai pengisi hati, tapi dia membentukku lebih kuat.

“Aku hanya bisa mendoakan,” kataku bersama rasa hampir kehilangan. Aku menunduk memandang rumput. Tanpa Nata, akan seperti apa jadinya.

“Aku tidak akan lama.” Lanjutnya kemudian. Nata mengambil batu dan melemparkannya di danau sana.

“Sekarang aku tidak kerja karena ambil dispen untuk tanding. Kalau tanding selesai, aku harus balik ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Al Sandy
terharu semoga bener2 menikah dengan nata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status