Share

Mas Gagah 17

KETIKA MAS GAGAH TIBA 17

Ini pagi yang berbeda. Dia yang membuat hariku cerah tidak akan menunjukkan wajah. Nata. Nama itu serupa mentari yang menyorot setiap pagi.

Aku duduk di atas kasur menekuk lutut. Jam dinding menunjukkan pukul tiga dini hari. Sudah biasa setiap pagi bangun di jam ini. Jiwa serupa memiliki alarm, tidak bisa bablas meski sehari saja.

Aku mengambil ponsel. Mengecek barang kali ada chat dari Nata. Ah, tidak ada. Sepagi ini mungkin dia belum bangun. Atau malah sudah berangkat dan kembali tidur di perjalanan. Biarlah, cukup do’a-ku yang mengiringinya.

Aku bergegas menyiapkan sarapan untuk bapak. Lalu duduk di meja makan menemani bapak dengan membawa segelas susu hangat.

“Jangan buat keributan lagi, Andin.” Setelah diskusi itu perkataan bapak lebih baik.

“Enggak akan kalau gak ada yang memulai.”

Bapak menggeleng kecil. Menatapku dengan sorot keheranan. Aneh mungkin dia, anaknya jadi semakin berbeda.

“Bapak tetap tidak mau menikahkanku?”

“Tergantung bagaimana sikap cal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status