Share

Bab 34. Pak Pemateri

"Kartika, aku tidak bisa ikut pertemuan. Kamu temani Pak Lurah, ya. Saya ke kantor ada yang harus diselesaikan, kamu tidak marah, kan?" tanya Mas Ilham ketika menjemputku.

"Aku tidak apa-apa, Pak Lurah bagaimana?"

"Tadi malam sudah aku telpon. Tidak apa-apa, kok. Yang penting kamu datang karena yang dibahas bidang pertanian. Aku antar kamu sekarang."

"Lebih baik aku berangkat dengan rombongan kelurahan," usulku. Karena kalau dia ke kantornya akan mengambil jalan memutar. Tidak efektif.

"Tidak! Aku harus mengantarmu. Pakde tadi sudah berangkat. Nanti pulangnya, kamu juga aku jemput," tandasnya.

Semakin lama aku merasa sikapnya semakin protektif. Kemana-mana harus berdua. Alasan tidak aman, atau sekedar hanya kangen. Awalnya aku merasa senang sih, dilindungi dan dirindukan oleh seseorang seperti Mas Ilham. Walaupun kadang-kadang merasa risih.

Dahulu Mas Faiz walaupun sering cemburu, dia tidak seprotektif ini. Aku bisa melaksanakan kegiatanku tanpa dikuntitnya.

"Di pertemuan nanti kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status