Share

16. Take It or Leave It

Langit yang sudah beranjak jingga menyaksikan tiga insan berbeda ekspresi di muka bumi. Satunya terkejut setengah mati. Satunya kebingungan. Dan yang terakhir tersenyum ramah. Situasi itu ditemani suara pegawai stand Tea Riskaant masih beres-beres.

“Apa maksud Anda, Tuan?!” Felix mengepal tangan. “Dia adalah saingan bisnis abadi keluarga Hazerstein!”

“Kalau buat konsumsi, nanti bisa kusuruh Felix buat cari,” kata Reza yang masih sibuk dengan Isabelle.

“Tidak didengar~” ucapan Felix mulai bermelodi.

Namun, sebagaimana sang pelayan setia yang masih sulit menerima, Isabelle Vanlomraat juga belum bisa mencerna. Belokan situasi drastis. Isabelle bangkit, lalu menatap curiga pada si pria Hazerstein berwajah oval.

Angin sore lembut menyapa, sama penasarannya seperti dua orang di dekat Reza. Isabelle masih menatap. Namun, ketika senyum Reza malah semakin lebar, wajah si wanita blasteran seakan kian ditampar rasa malu dari kekalahan.

Isabelle lantas mencoba menghindari kontak mata. “Apa yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status