Share

Sensitif

“Hei, tunggu!” Khair mencegat Riang sebelum gadis itu keluar kampus. Dia sengaja menunggu gadis itu selesai kuliah Karen jika langsung di cegat di depan ruang dosen nanti bisa mengundang keributan di kampus.

“Khair, ngapain masih di sini?” tanya dia, polos tanpa halu. “Enggak ke kedai?”

“Aku mau bicara sama kamu.”

Kalimat tersebut sontak mengundang halu di benak Riang. Mata gadis itu langsung berbinar-binar. ‘Serius? Secepat ini Khair mau bicara sama Riang?’

“Serius!” hardik Khair.

Mendapati ekpresi dingin Khair yang terlihat sangat cool,  perasaan Riang jadi tidak karuan. Jantungnya berdebar kencang, tapi perutnya tidak bisa dikondisikan.

“Duh, Riang mules, nih.”

Khair sampai mendelik tak habis pikir. Bisa-bisanya gadis itu mules di saat seperti ini. “Jangan ngeles, deh!”

“Aku ke toilet dulu, ya!” Riang langsung meluncur kembali ke area belakang kampus. Terpaksa Khair mengikutinya supaya tidak kabur.

Setel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status