Share

Bab 20

Sebenarnya aku tak yakin. Tapi, memang mau tak mau, kebun teh itu harus dijual untuk membayar utang-utang dengan Surya Pradana. Belum lagi utang dengan bank. Duh, kepala ini semakin berdenyut.

"Baik, Bu. Kami beri kelonggaran untuk Ibu membayar utang-utang Ibu dengan kami, sampai satu bulan ke depan. Tapi, Ibu harus menandatangani surat perjanjian ini." Pak Rio kembali mengangsurkan sebuah map.

"Apa ini?"

"Surat perjanjian, Bu. Kami setuju beri kelonggaran untuk toko Ibu, asal Ibu bersedia menandatangani surat ini. Silakan Ibu baca lebih dulu."

Kembali satu persatu aku membaca kata per kata yang tertulis di kertas bermeterai itu.

Astaga! Aku terkejut membaca bagian akhir tulisan di surat perjanjian tersebut. Apabila aku tidak menepati janji untuk membayar utang sesuai yang dijanjikan, pihak Surya Pradana akan membawa masalah utang piutang ini ke perdata.

Tubuhku terasa panas dingin. Bagaimana ini?

"Ada apa, Dek?" tanya Bang Wahyu.

Tak menjawab, aku hanya menyodorkan surat perj
Hana Makaira

Terima kasih sudah mampir, Cyiin. Jangan lupa tinggalkan komentar, vote bintang lima dan bagi gemnya duunnkk.

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status