Share

Memanfaatkan

Bab104

"Akkkhh ...." Melin berteriak, sembari melepaskan pelukannya pada Gaby.

Gaby pun berbalik badan. 

"Astagfirullah," ucap Gaby juga, terkejut.

Sedangkan Annisa membeku, berdiri mepet ke dinding.

"Rumi?" lirih Gaby. Menatap wanita berambut panjang lurus sepinggang itu. Bola mata berwarna coklat terang itu menatap lekat wajah Gaby.

Dengan ukiran senyum yang sangat manis. Bedanya, Rumi memiliki sepasang lesung pipi yang teramat cantik.

Jika semasa kecil, Rumi tidak memiliki kulit yang putih seperti Harumi. Kini, Rumi jauh lebih putih, jika di bandingkan dengan Harumi.

Bukan hanya itu, mahkotanya yang hitam legam, lurus menjuntai panjang itu, menambah aura kecantikannya kian bersinar.

"Mamah," lirih Rumi, sembari tersenyum tipis.

"Ya Allah, anakku." Gaby langsung berlari pelan, memeluk Rumi dengan erat.

"Bagaimana mungkin, kamu sampai ke Kalimantan ini, Nak?" Gaby terisak memeluk Rumi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status