Share

Part 47E

"Kalau begitu silahkan tunggu kedatangan kami. Jangan biarkan malingnya melarikan diri."

"Baik, Pak! Terima kasih. Selamat siang."

Santi mengakhiri teleponnya. Ia meletakkan ponselnya di atas meja. Santi menghampiri Dion dengan tatapan sinis. Satunya sengaja ia angkat ke atas.

"Sa-Santi! Aku mohon jangan jebloskan aku ke dalam penjara. Aku tidak mau mati di dalam jeruji besi."

Dion bersimpuh di kaki Santi. Air matanya terus mengalir tanpa henti.

"Kamu kira aku merasa iba kepada seorang pencuri kelas kakap! Keputusanku sudah bulat. Jangan harap aku bisa berubah pikiran. Saran aku kepadamu, jangan pernah mengkhianati kepercayaan seseorang. Sekali kamu mencoba berkhianat, seumur hidup dia bakalan benci dan tidak percaya lagi kepada kamu, paham!" 

"To-tolong beri kesempatan terkahir kepada aku, Santi. Aku mohon dengan sangat."

Dion terus berusaha memohon dan merayu Santi. Namun, Santi tidak berubah pikiran dan tidak luluh sama sekali

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status