Share

Barang lama

Berhubung aku libur nggak jualan, aku bantu Mas Ahmad bebersih di rumah Pak Darmuji. Sekalian aku pun ingin menemaninya seharian ini. Aku sangat senang karena Mas Ahmad pun tak keberatan, Pak Darmuji pun terlihat datang berkunjung lagi pagi ini.

“Tumben awal datangnya, Pak?” tanyaku pada Pak Darmuji.

“Iya. Mau mengecek sudah atau belum pembersihan halaman rumahnya. Kamu lagi nggak jualan, Nin?” tanya Pak Darmuji.

“Nggak, Pak. Lagi pengen nempel sama ayang, soalnya dianya udah jadi perangko hati Nina, Pak,” kekehku.

“Ealah, bucin Mad istrimu ini,” kekeh Pak Darmuji. “Ini ada titipan dari Elle, dia baru pulang dari Jakarta. Katanya mau sampai dulu di Cilacap nyambut abangnya.”

Aku menerima bungkusan putih besar dari Pak Darmuji. Dari aromanya sungguh enak dan lezat. Aku mempersilahkan Pak Darmuji duduk di teras dan mengambilkan air dari galon yang ada di sana.

“Dalamnya sudah dikosongkan semua, Nin?” tanya Pak Darmuji.

“Lah, memangnya harus dikosongkan, Pak?”

“Ya iya, itu semua barang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status