Share

Siapa suruh

Tetap saja aku memilih untuk tetap bungkem agar tidak dikira gampangan ketika dibujuk ini itu. Meskipun kesalahan Mas Ahmad tidak fatal Karena dia sudah berani jujur tanpa harus aku tanyain, tetap saja masih menyebalkan.

Aku memilih beranjak dan memasak. Aku mengabaikan tangan jahil Mas Ahmad yang terus saja menggodaku agar mau memaafkan dia. Beberapa kali aku menyingkirkan tetapi lelaki itu tetap saja terus meminta maaf hingga Aku akhirnya tidak bisa lagi menahan mulutku untuk tidak berbicara.

"Mas, Aku mau masak dan nggak usah ganggu. Lebih baik Mas sekarang mandi sebelum jam 7. Pak Darmuji pasti bakalan kecewa kalau kita kerja juga bener dan tidak sesuai dengan jadwal. Nanti kita sarapan di rumah Pak Darmuji saja biar nggak mendadak selera makannya hilang lagi," ucapku ketus.

"Alhamdulillah, akhirnya Istriku mau berbicara lagi dengan aku. Baiklah, Mas mau siap-siap dulu. Masak yang enak, biar aku nggak pernah tergoda untuk memakan masakan di luar."

"Mau makan makanan di luar juga n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status