Share

harus

Kami sudah memasuki area perumahan elit yang berjajar rapi bangunan-bangunan tinggi dan megah. Hal yang membuatku tidak mungkin bermimpi dan berangan-angan untuk memilikinya saat ini dan aku hanya bisa mengucapkan shalawat Siapa tahu suatu saat nanti bisa memiliki salah satu di antara jejeran rumah-rumah mewah.

Aku melihat mobil berhenti di sebuah rumah berlantai 2 dan bercat kuning gading. Suamiku tampak turun terburu-buru. Aku jadi penasaran Sebenarnya apa yang suamiku lakukan di dalam sana.

"Rumah siapa itu?" tanyaku lirih.

"Pak Sendy, pengusaha yang amat disegani di perumahan ini."

Jawaban dari Bang Ashraf membuatku menengok pada lelaki yang sepertinya tahu sesuatu tentang rumah itu.

"Abang kenal?"

"Dia salah satu teman dari ayahku, sekarang sedang sakit. Aku akan masuk ke dalam demi kamu," ucap Bang Ashraf membuatku bingung.

"Kayaknya nggak usah deh, bang. Terlalu monoton jika kita menampakkan diri langsung di depan mereka. Memang ada yang gak beres ini, tapi kita nggak usah bla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status