Share

ikuti mobil itu

Sebenarnya aku bingung mau bagaimana dan mau ke mana setelah memberikan ancaman kepada wanita ulat bulu itu. Namun, kembali ke rumah seperti menabuh kendaraan perang sendirian sedangkan aku tidak punya kekuatan apapun sekarang. Amarah yang memuncak itu membuatku terdiam sambil mengetuk-ngetuk tangan di atas meja. Gimana, apa dan kenapa Mas Ahmad berjanji menikahi wanita itu tanpa sepengetahuanku.

Aku memutuskan untuk membeli makanan di luar rumah sakit. Aku Masih memikirkan Bagaimana cara untuk membuat semua orang itu tidak memaksaku untuk melepaskan Mas Ahmad. Aku harus mengisi amunisi biar otak ini bisa bekerja dengan cepat. Aku memesan makanan opor ayam 2 porsi agar aku benar-benar kenyang dan bisa berpikir dengan baik. Ketika ada masalah rugi kalau sampai mengorbankan perut untuk ikut disiksa dan aku memutuskan untuk makan dengan porsi banyak agar benar-benar puas dan lega.

"Aku pikir kamu pergi ke mana," sapa Bang Asraf. Dia sudah berganti pakaian menjadi kemeja dan bukan lagi pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status