Share

Tidak Tahu Malu

POV Mira

"Mir, itu siapa dah, ko, rumah lu kebuka?" tanya Tiara sesampainya kami di rumah.

"Jangan-jangan ada maling, Mir."

"Ah, masa sih."

"Ya iyalah, Mir. Mangkanya Lu jangan simpen kunci sembarangan."

"Ya gimana, aku lupa, Mir. Biasanya emang suka disimpen di situ. Dulu kalau aku pulang kerja lama, takut Mas Adam pulang duluan, jadi kunci suka ditinggal."

"Ya ampun, Mir. Lu belom bisa move on?"

"Ya bukan gitu. Soal perasaan sudah tidak ada. Tapi, soal kebiasaan ya, masih belum bisa lupa."

"Ya udah, ayok turun. Bahaya tuh, takutnya ada maling."

Aku dan Tiara turun dari mobil. Awalnya kami pulang ke sini hanya untuk mengambil beberapa berkas yang ketinggalan. Kebetulan, aku lupa membawa file penting. Jadi, mau tak mau harus pulang lagi ke rumah.

"Mir, kita jangan gegabah. Kita harus hati-hati. Nih, lu pegang sapu. Biar gua pegang nih, pot bunga. Kalau di dalem ada penjahat, langsung gua timpuk pake nih, pot."

"Jangan asal timpuk, Ra. Kita amati dulu, tahu ajah bukan maling."

"Halah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status