Share

Bab 130

Aku berusaha memungut peristiwa yang berserakan di kepala.

Saat sadar ternyata telingaku ini telah akrab dengan nama Mbak Husna dan Pak Hanan sejak lama, membuat aku tak mengalihkan pandangan dari kedua pasangan yang terlihat serasi.

Pun pada suamiku, yang sejak beberapa saat tadi tak banyak bicara.

Ia pun sama sepertiku, asyik memperhatikan mereka yang sibuk menjawab celoteh demi celoteh anak-anak yang kian ramai, sambil bercerita dan menikmati cemilan sesekali.

"Gimana, Dek? Udah lebih seger kayaknya ya, Mas Dirga?" tanya Mbak Lisa yang kini sibuk di rumah saja.

Ia hanya menengok sesekali ke toko dan warung catering, sebab telah memiliki karyawan yang bisa diandalkan.

"Iya Mbak, udah rekor ini, sejak pagi nggak ada mual. Iya kan, Dek?" tanyanya sambil mengelus kepalaku. Aku mengangguk.

Isi kepalaku telah penuh dengan bermacam pertanyaan yang belum bertemu jawabannya. Aku memilih menikmati apa yang disuguhkan oleh Mbak Lisa.

"Ini besok kayak A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status