Share

Bab 138

Ia telah kembali mengenakan kaos putihnya. Aku yang telah selesai, terdiam di tempatku. Pelan tapi pasti, bulir bening itu mengalir begitu saja, lalu isakan itu mulai terdengar, meski aku sudah berusaha sekuat tenaga supaya tak ada suara yang keluar.

Aku merasa asing dengan suamiku sendiri. Ia telah seperti orang asing. Hampir tak ada pembicaraan selama beberapa hari. Memulai bicara pun aku tak berani.

Ia yang hendak beranjak dari duduknya, menoleh seketika. Mungkin terdengar olehnya isakanku ini. Direngkuhnya badan ini. Lalu tangis itu pun pecah tanpa bisa dicegah.

"Kamu kenapa?"

Ia mengusap air yang mengalir di pipiku. Ia bahkan lupa menambahkan kata 'sayang' yang selalu ia sebut saat memanggilku.

Aku tak bisa menjawab sebab sibuk dengan pikiranku sendiri.

.

Hampir jam 12 malam saat aku terbangun oleh rengekannya. Gegas aku membuka mata, lalu memberikan ASI untuk ia sesap segera.

"Aku tak mau ia menangis saat malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status