Share

Bab 145

POV Hanan

"Apaan, sih, Mas!"

Ia langsung protes. Tak lama kemudian, pipinya bersemu semburat kemerahan.

Melihat ini aku langsung Dejavu, saat pertama kali menjadi suaminya.

Semua begitu manis, hingga aku merasa tak mau lagi kehilangan dia. Dia … milikku.

"Pulang, yuk, kasihan anak ganteng tidurnya di sini, cuma beralas selimut bayi."

Ia sudah meraih buah hati kami. Entah sejak kapan ia sudah menempelkan anak itu di dadanya.

Aku sibuk dengan pikiranku sendiri, sampai tak memperhatikan kalau anak itu sudah terbangun.

Aku membawakan tas berisi perlengkapan bayi. Meski tau ia tertidur, tetap saja harus dibawa, demikian titah ibu negara.

Sampai di rumah, ia langsung meletakkan Fajar di atas kasur. Ternyata ia melek.

"Mas, tolong temani main dulu, ya. Aku harus bersihkan badan dulu sebelum ngasih ASI, kan habis pergi."

"Siap, Nyonya."

Jawaban ini, entah kenapa selalu membuat ia terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status