Share

Bab 147

Lima tahun kemudian ...

"Aku istrimu, Mas, harusnya aku yang jadi prioritas kamu, bukan dia sama anaknya!"

Deg! Aku yang baru akan melangkah ke teras belakang rumah ibu, menghentikan langkahku seketika.

"Dia adikku, bukan orang lain. Apa kamu lupa?"

Itu suara Mas Dika. Dan suara perempuan tadi, suara Mbak Dewi, istrinya. Astaghfirullah, apa mereka sedang membicarakan aku?

"Tentu saja aku tau kalau dia adikmu. Dia telah mengambil sebagian besar waktumu. Lalu penghasilan kamu. Sedangkan dia tidak kekurangan!"

Kudengar Mbak Dewi mendengkus kesal. Ada apa ini sebenarnya?

"Dia punya hak atas minimarket itu. Kami merintis bersama, dari hanya toko kecil, hingga sebesar sekarang. Yang kuberikan itu haknya," sahut Mas Dika. Suaranya tetap tenang, tak seperti Mbak Dewi yang terdengar meledak-ledak.

Jadi ini tentang uang yang Mas Dika berikan padaku tadi. Ia memang selalu memberikan setengah dari omset minimarket setiap b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mietha Faramita
mas Hanan meninggal, trs mas Dika gk punya anknkh Thor. ihh mb Dewi gitu amat
goodnovel comment avatar
nova sari rahayu
Hanan kenapa? meninggal?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status