Share

Bab 154

"Pakaian bapak? Apa itu artinya, Mbak Husna … ."

"Iya, Bu. Insya Allah, saya lebih ikhlas sekarang. Saya … tak mau memberatkan bapak, dengan banyaknya barang dan pakaian yang masih saya simpan. Itu pasti akan memberatkan hisabnya.

Saya baru menyadari, kalau kenangan itu ada di hati, bukan di barang. Jadi, semalam saya putuskan, untuk menyingkirkan beberapa pakaian bapak yang masih tersisa."

Suaraku telah parau saat berkata. Aku harap ini keputusan yang tepat. Aku hanya menyimpan beberapa sekarang.

Bertahun-tahun lamanya, aku membiarkan isi lemari itu tetap utuh, hanya mengurangi sedikit saat dibujuk ibu dan Mama.

Hingga kusadari, aku terjebak sendiri, dalam kubangan kenangan bersamanya.

Bukan aku hendak membuang kenangan, justru ingin membuat hidupku lebih tenang, tanpa adanya banyak barang yang tak lagi terpakai.

"Alhamdulillah, ibu ikut senang mendengarnya, Mbak Husna. Mbak Husna yang tabah ya, tersenyumlah lagi, Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status