Share

Bab 155

Ia telah berlutut di depanku, membuat aku bertanya, ia hendak mengatakan apa?

"Will you marry me?"

"Yess, I would," jawabku, tanpa ragu.

Lengkungan di bibirnya terbit seketika, lantas diciumnya punggung tanganku.

"Terima kasih, Husna, terima kasih," ujarnya dengan suara parau.

Tiba-tiba saja aku mendapati kalau aku telah berada dalam rengkuhannya, hingga aroma tubuhnya bisa kuhirup.

"Kak, jangan begini, halalin dulu," ucapku dengan berbisik, lalu berusaha melepaskan diri. Ia patuh, diurainya pelukan ini.

Tawanya berderai, sampai kulihat bulir bening meluncur dari sudut matanya.

"Apa kamu sudah tidak sabar?" ujarnya dengan mengerling padaku.

Ada desir-desir halus yang perlahan merambat naik ke pipi. Kurasakan kalau pipiku terasa panas.

"Kita ke rumah Ibu, ya?" pintanya. Suaranya kembali terdengar lembut.

"Sekarang?"

"Iya. Tadi katanya minta garansi?" tambahnya lagi, lalu menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
novi zubaidah
enaknya jadi husna cowok2 yg d sukai pada d embat smua ...... pingin bgt jadi husna .... mati satu ganti yg baru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status