Share

Bab 141

Hari masih terang benderang, meski matahari telah bergeser ke arah barat.

Terdengar deru mesin mobil memasuki halaman, lalu berhenti sempurna di garasi. Pintu depan dibuka, diikuti langkah tergesa memasuki rumah.

"Ayah pulang itu, Nak," ujarku. Dan benar saja, wajah lelah itu muncul kemudian.

"Apa kabar kesayangan Ayah?" sapanya, lalu mendaratkan kecupan di kening kami bergantian.

"Sehat, Yah. Ayah mandi dulu, ya," jawabku, mewakili bocah kecil yang berada dalam gendonganku.

Kuambil tas laptop warna hitam yang ia jinjing, lalu meletakkannya di meja kamar.

Ia sendiri bergegas mengambil handuk dan segera berlalu ke kamar mandi.

Kini aku melakukan tugasku, menyiapkan pakaian untuk sang Ayah. Fajar kuletakkan di atas baby bouncer. Ia akan bermain di sana dengan sang ayah sebentar lagi.

"Mana anak ayah yang ganteng. Sini, main dulu ya?"

Ia ciumi pipi sang anak dengan penuh sayang. Jiwa kebapakannya selalu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status