Share

Bab 18 Ketemuan

"Langsung meneng kelakep, kan Bu Sam!" celetuk Ibu bangga.

Setelah ditanya, kapan nyusul, Bu Samini langsung berpamitan pulang. Tak ada lagi basa basi yang keluar dari mulutnya. Mungkin kena mental sama omongan Ibu.

Lagian, salah sendiri. Siapa suruh coba ngatain anak orang duluan. Kan jadi malu sendiri.

"Iya, Bu. Memang jawaban Ibu hebat banget. Bisa mengusir tanpa menyentuh!"

"Sekali-kali, orang kayak dia itu, harus dikasih pelajaran. Biar agak pinter sedikit. Jadi, kalau ngomong sama orang lain, ini-nya dipake!" tunjuk Ibu ke kepalanya sendiri.

"Besok-besok, kalau ada orang nyinyir lagi. Ibu aja yang ngejawabnya. Biar langsung K.O,"

"Gampang itu. Wani piro?"

"Haiisshhh. Nggak jadi lah kalau gitu. Udah malem, aku mau tidur dulu, Bu. Ibu juga, jangan sering begadang, nanti matanya hitam kayak panda yang udah tua!"

"Panda mau tua mau muda, matanya ya tetep hitam toh nduk! Ya wes sana tidur. Besok harus kerja demi mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian,"

Aku berjalan masuk ke kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status