Share

Bab 89  Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

"Apa maksudmu, Mas!" pekik Marisa. Perasaannya tidak enak mendengar kata-kata Irawan. Dia merasa suaminya itu sedang menuduhnya.

"Coba kamu pikir! Apa alasannya aku bisa mengingat wajah kedua orang tuaku sementara aku melupakan wajahmu. Kamu itu istriku. Bukan orang lain! Harusnya wajahmu adalah wajah yang paling aku ingat bukan aku lupakan!" Irawan tampak emosional. Dia bahkan sampai terengah-engah ketika selesai berbicara.

"Apa kamu melakukan kesalahan kepadaku? Atau jangan-jangan kamu yang menyebabkan aku mengalami kecelakaan?" tuduh Irawan tanpa tedeng aling-aling.

Mata Marisa terbelalak mendengar tuduhan keji dari Irawan. "Mas, teganya kamu!" jeritnya. Air matanya pun mulai merebak menggenangi kelopak matanya.

"Irawan! Kenapa kamu sekeji itu menuduh istrimu?" tegur Pak Hartawan.

"Aku nggak nuduh, Pa. Aku tanya karena keheranan. Memangnya aku salah? Aku ini lupa ingatan, Pa. Bukan gila!"

"Justru karena kamu nggak gila kenapa kamu melempar tuduhan ngawur ke istrimu?" sergah P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Gak bisa bisa bicata membela diri dgn menyajikan fakta hanya menangis dan melarikan diri...ujung2nya nabrak dr. Harun lg...author2......
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Guru tapi bodoh...bingung mau jelasin nya
goodnovel comment avatar
bestrahma73
Kasihan Marisa. Kamu kok sabar sekali, sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status