Share

Kedatangan Tamu I

Senyum terukir di wajah Julvri sementara tatapan tajam dari Arum menyambutnya. Hubungan mereka sudah berbanding terbalik dari biasanya. Tidak ada kehangatan yang tersisa, selain rasa cinta yang membara diselingi kebencian tak tersirat.

Saat itu Arum bertanya-tanya dalam hatinya, apakah pelukan ini akan membunuhnya ataukah tidak? Pikiran negatif semacam itu terus saja terlintas seolah-olah dirinya tengah mempersiapkan kematian itu juga. 

Secara perlahan jari-jemari Julvri masuk ke sela-sela pakaian, meraba bagian pinggang dan perutnya. Arum menahan rasa geli seraya meraih pergelangan tangan Julvri sebagai tanda agar suaminya itu berhenti tapi ia sama sekali tidak mau menggubrisnya. 

“Apa yang kamu lakukan? Jangan melakukan—”

“Perutmu ternyata masih rata. Apa karena bayinya kecil? Aku sama sekali tidak sadar kalau ternyata kamu ini hamil.” 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status