Share

Obsesi yang Muncul

Hiruk-pikuk di dalam maupun luar kafe membuat suasana hidup namun tidak tenang. Kebisingan dari segala jenis macam suara dari luar, meski hanya samar-samar tetap tidak terasa nyaman. Arum hanya duduk manis sambil memeluk dirinya sendiri dengan pandangan mengarah ke lain dan tidak pada kencan triple ini.

“Arum, kenapa kamu malah buang muka begitu?” tanya salah satu temannya yang berkuncir kuda. Ia tampak cemas karena Arum tidak terlihat senang sama sekali. 

“Apa? Oh, aku? Ya ampun, maafkan aku. Aku nggak terbiasa dengan hal semacam ini,” jelas Arum sedikit kaku dan gugup. 

“Dasar kamu ini. Pasti perutmu sakit lagi.”

“Kenapa sampai harus sakit perutku?”

“Ya, jelas saja. Setiap kali gugup pasti semua orang akan sakit perut tahu,” tutur temannya itu dengan kesal. 

Ia menyodorkan air putih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status