Share

33. POV. Khaidir 2

"Setuju banget bahkan Ibu akan bernazar jika kamu berhasil menaklukkan hati dan menikahinya maka Ibu akan memotong kambing sebagai tanda rasa syukur Ibu, dan selama seminggu Ibu akan berpuasa," jawabnya lantang.

"Nggak boleh loh Bu sembarang bernazar, jangan main-main!"

"Ibu serius nih, Ibu tidak pernah mengingkari janji selama Ibu hidup, percaya sama Ibu," sahutnya dengan semangat.

"Baiklah Bu!"

"Maksudnya?" tanya Ibu bingung.

"Iya, Bu, kata orang dulu luasnya lautan akan kuseberangi, gunung tinggi akan aku daki, tuntutlah cinta setinggi langit!" ucapku bahagia.

"Ngawur kamu mana ada perumpaan kaya gitu yang ada juga tuntutlah ilmu bukan cinta," jawab Ibu tersenyum.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan?"

"Makanya itu Khaidir nggak jualan hari ini, mudah-mudahan saja Fatih hari ini datang ke sini, dan Khaidir pingin tahu apakah yang diomongin kemarin dengan ibunya benar-benar sesungguhnya atau ..."

"Nah kan, gantung lagi deh ..."

"Kalau perasaan Ibu sih Fatih hanya ingin melihat respo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status