Share

Minggu Sebelum Kelabu

Selama dua puluh dua tahun hidup di dunia, tak pernah sekali pun terlintas di benakku untuk menjadi perantara karma. Alih-alih puas, aku malah dirundung penyesalan tak terkira.

Waktu melihat wajah Bang Ezra lebam-lebam, aku tidak terlalu kasihan karena bagaimanapun juga, Bang Ezra salah karena semua murni atas kesalahpahamannya dengan Bang Ayas.

Lain dengan sekarang, melihat leher dan punggung tangan Bang Ayas penuh cakaran saja membuat aku miris. Masalahnya itu semua adalah perbuatanku.

Ya Allah, Resva. Sejak kapan kamu punya bakat menyiksa anak orang? Kalau Tante Fatma sampai tahu, pasti beliau langaung mencabut restu yang sudah diberikan.

Tidak hanya itu saja, lengan Bang Ayas pun lebam-lebam karena ternyata aku mencubit serta memukul sangat keras. Asli sumpah, khilaf!

"Sakit banget?" tanyaku sembari menatap Bang Ayas dengan ngeri.

Laki-laki itu menggeleng sembari tersenyum. "Nggak, kok."

Aku meminta dia mengulurkan kedua tangannya yang berada di kemudi. Punggung tangan kiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
wah, Agam minta dijadiin agam geprek nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status