Share

Ritual Penyatuan Dua Makhluk Beda Alam

Kartasakti berjalan tergesa-gesa membelah pekatnya malam. Suara gemerisik daun tertiup angin bercampur suara binatang malam menemani perjalanannya pulang.

Dia terus menerobos hutan, tak peduli bahaya yang mungkin akan menghadang. Namun, entah kenapa perjalanan terasa cukup panjang. Kakinya mulai lelah, napasnya mulai memburu. Meski begitu, lelaki muda itu tak berhenti, dia tak sabar untuk segera sampai di rumah.

Dia sangat berharap, apa yang Nyai Larapati katakan itu salah. Dia sangat berharap bahwa ibunya baik-baik saja. Namun, jika kematian ibunya itu benar terjadi, dia bertekad akan menghabisi nyawa pelakunya.

"Hah ... ndak aku sangka. Aku baru saja menjadi pembunuh," gumamnya sambil terus berjalan dengan langkah yang lebar-lebar. Peluh tampak menghiasi keningnya. Napasnya pun mulai tersengal-sengal.

"Biasakan dirimu, manusia. Hukum rimba selalu berlaku dimanapun. Kalau kau lemah, sampai matipun kau akan jadi bahan injakan. Jadilah kuat," ujar Nyai Larapati yang tiba-tiba mewujud d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status