Share

Puluhan Tumbal Pertama

"Koe ... Apa yang koe lakukan pada Tuan Guru!?" teriak Mursidi dengan gigi bergemelatuk. Dia memang salah satu murid yang paling mengidolakan guru Birawa..

"Jawab kami, Kartasakti! koe ndak bisu kan!?" desak yang lainnya lagi.

Kartasakti diam. Kepalanya tertunduk. Beberapa saat kemudian, dia mengangkat kepala. Lelaki muda bertubuh kurus tinggi itu hanya bisa menatap tajam dengan mata yang basah. Sebuah senyum getir tampak tercetak di wajahnya.

"Ndak usah banyak tanya, seperti yang kalian lihat ... aku wis membunuhnya!" sahutnya dengan suara bergetar. "Guru sudah mati!" imbuhnya lagi.

"Biadab! kenapa koe lakukan hal gila ini, Kartasakti!? salah guru iki opo!?"

"Kenapa? karena aku ingin," sahut Kartasakti yang akhirnya sukses memancing amarah para murid yang lain.

"Tak pateni koe! (Ku bunuh kamu!)" sorak para murid.

"Bagaimana caraku melawan puluhan orang sekaligus? aku pasti ndak sanggup," batin Kartasakti.

"Jangan khawatir, ada aku. Majulah," bisik wanita itu. "Tak ada waktu, Ibumu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status