Share

Sad

"Rosie." panggil Edward dengan rendah, nada prustasi tertanam di sana. 

Tak bergeming, Rosie tetap di tempatnya seraya menggenggam tangannya kuat sampai kuku jarinya memutih akibat menahan tangis dan juga gejolak nyeri di dadanya yang membuncah. 

"Aku mohon, sekali ini saja. Dengarkan aku dulu." Edward dengan perlahan mengambil tangan mungil Rosie dan menggenggamnya. Untung saja, Rosie hanya terdiam tanpa adanya perlawanan.

Edward yang mendapat sinyal baik merasa bahwa inilah gilirannya dia maju, menjelaskan semuanya agar Rosie juga tidak akan salah paham.

"Kau salah paham, yang tadi kau lihat bukan seperti apa yang kau pikirkan." Ada jeda sesaat, Edward menghela napasnya dalam-dalam, memantapkan hatinya agar Rosie juga percaya setiap kata yang dia lontarkan.

"Dia Angel, salah satu dokter di sini dan juga teman lama aku, aku kenal dengan dia ketika kami sama-sama menjad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status