Share

Bab 39 - Tak sadarkan diri

Aku tertegun mendengar pernyataannya. “Lo nggak boleh ngomong kayak gitu, Kak!” nasehatku.

“Lo nggak akan pernah ngerti gimana rasanya jadi gue, Hul!” ucapnya pelan.

“Apa pun itu, gue nggak mau liat lo sedih lagi, Kak. Maaf, bukannya gue sok menggurui tapi percaya sama gue, Mama lo pasti punya alasan kenapa nitipin lo ke Tante lo!” sahutku.

“Gue nggak tau. Hal itu seperti udah jadi trauma tersendiri bagi gue. Gue jadi benci banget sama Edgar. Tiap liat dia, gue rasanya jadi inget perlakuan Mama, Papa dan Tante gue.”

“Iya, Kak. Lo cuma butuh waktu buat nerima semua ini." Aku terdiam sebentar kemudian melanjutkan. "Mulai sekarang kalo ada sesuatu yang mau lo ceritain, lo bisa cerita sama gue. Gue juga kan adik lo. Gue akan selalu ada buat lo.”

Carel tersenyum sumringah mendengar perkataanku, selanjutnya ia berkata, “Makasih, ya. Lo emang adik gue yang paling baik!” Ia mengacak-acak rambutku, persis seperti yang Edgar sering lakukan kepadaku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status