Share

Bab 42 - Panas!

Mendengar suara Ningsih sontak aku langsung mendorong Edgar hingga jatuh ke atas ranjang. Dengan wajah memerah aku menatap Ningsih yang sepertinya tak kalah malunya denganku.

“Nggak apa-apa kok, Ningsih!” jawabku sambil menahannya yang hendak pergi dari kamar ini.

“Saya minta maaf banget, Mbak. Saya nggak tau kalo ada Mas Edgar juga di dalam.” Ia melepas cengkeraman tanganku di lengannya dan bergegas keluar.

Kini tinggallah aku dan Edgar di dalam ruangan sempit ini. Edgar menatap tajam ke arahku seraya berdiri. Mungkin ia marah karena aku telah mendorongnya. Aku hanya bisa terkekeh meresponnya.

“K-kita kayaknya jangan terlalu keliatan, deh!” ucapku.

“Apanya? Bukannya mereka tahunya kita emang udah nikah?” tanyanya yang kini berdiri di hadapanku.

“Pokoknya gue nggak mau kalo kita terlalu keliatan mesra banget. Lagian kita kan nggak pacaran!” jawabku asal.

Kudengar ia terkekeh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status