Share

Bab 43 - Kita akan pulang?

“Lo tunggu di sini!” perintahnya seraya meninggalkanku di ruangan ini sendirian.

Lama aku menunggu, tiba-tiba ia datang dengan tergopoh-gopoh. Tubuhnya basah kuyup dan menggigil kedinginan.

“Ini, lo minum jahe anget dulu. Biar enakan badannya.” Ia membantuku untuk bersandar dan memberikan segelas minuman hangat itu. Sepertinya ia kehujanan karena berlari dari sini ke rumah Pak K**i

Kuraih gelas yang diulurkan olehnya dan meneguknya secara perlahan. Rasa pedas dan hangat dari jahe mulai menjalari tenggorokan dan perutku. “Enak! Siapa yang buat ini?” tanyaku parau.

“Daffa, dia udah biasa buat ini ketika naik gunung,” jawab Edgar dengan mata yang tak hentinya menatapku hingga membuatku sedikit risih menerima tatapan darinya.

“Awas ngeliatin mulu, nanti suka lagi!” seruku lemah.

Ia terkekeh mendengar perkataanku. “Emang udah suka, kok. Terus mau apa?!” tanyanya manja.

Mendengarnya menggodaku, kuedarkan pandanganku ke arah lain. Aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status