Share

Kita Bisa Ketemu?

38

Gedoran di pintu dan teriakan Mama bernada D mayor mengusik ketenangan bersemediku di bilik termenung. Dengan terpaksa aku menuntaskan acara membersihkan raga dan keluar sambil berputar beberapa kali, melatih gerakan nari terbaru yang akan ditampilkan nanti malam di kafe.

Belasan menit berlalu, aku tengah menikmati hidangan sarapan ketika mendengar suara beberapa motor mendekat dan diiringi teriakan orang-orang dari depan rumah. Aku sempat beradu pandang dengan Mama, sebelum kemudian aku berdiri dan jalan ke luar.

"Ken, kelas diundur satu jam lagi," ujar Willy yang tengah jalan mendekat.

"Waalaikumsalam," sahutku.

Willy spontan cengengesan. "Iya, assalamualaikum," imbuhnya.

"Terus, ke sini mau ngapain?" tanyaku.

"Nongkronglah," sahut Ijan yang menghampiri bersama Sandy.

"Kalian pasti pengen numpang makan," tuturku.

"Nggak, aku udah sarapan kok," jawab Sandy. "Tapi kalau mamamu maksa, aku nggak bakal nolak," sambungnya yang membuatku mengeluh dalam hati.

"Pura-pura nolak. Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status