Share

Te Amo, Aleea

27

Bibik mengantarkan minuman dan dua toples kacang yang segera kuraup setelah perempuan paruh baya itu kembali ke habitatnya. Selanjutnya aku berselancar ke dunia maya dan sekali-sekali terkekeh ketika melihat postingan teman-teman di aplikasi biru serta merah ungu.

Aroma parfum khas Aleea menguar dan membuatku menengadah. Kendatipun hanya mengenakan setelan pakaian rumah bergambar kucing, tetapi anehnya dia tetap terlihat cantik. Aleea duduk di samping kiri dan mengangkat gelas tinggi berisi minuman merah dingin dari meja serta meneguknya beberapa kali sebelum meletakkan gelas kembali pada tempat semula.

Tatapanku seolah-olah tidak bisa dialihkan dan terus terarah ke leher jenjangnya yang putih. Saat tersadar aku langsung menggeleng untuk menghilangkan pemandangan kulit mulus tadi. Aku memijat dahi agar pikiran aneh-aneh itu menghilang, selanjutnya aku menghela napas berat dan mengembuskannya dengan cepat untuk mengenyahkan pemandangan tadi.

"Ken, Kang Rian udah ngizinin nih," uca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status