Share

18

Nana bertanya-tanya, kenapa dia mengiriminya pesan dan hanya mengatakan hal tersebut?

"Berikutnya apa yang akan kau lakukan?"

Nana menggeleng dan membiarkan apapun terjadi, terjadilah.

setidaknya dia sudah tahu dan dia tak perlu memperdulikan hal tersebut lagi.

Nana mengajak Rion ke kantin, mentraktir walau hanya roti dan teh kemasan.

*

Siang itu, beberapa senior memasuki kelas mereka, mereka berseragam basket, lengkap dengan sepatu ratusan ribu dan beberapa atribut yang sering dipakai oleh pemain basket nasional. Mereka memperkenalkan beberapa pemain andalan laki-laki dan perempuan serta beberapa chearleader, wanita cantik dengan makeup yang ikut dengan mereka.

"Kau ikut Rin?"

"Dimanapun kau pergi, aku ikut." Jawab Rion dengan antusias, membuat Nana menampakkan wajah masamnya.

"Bukan itu maksudnya Rin, basket ini. Aku kayaknya tertarik deh," ucap Nana menimbang-nimbang. 

Dan pada akhirnya, keduanya mendaftarkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status