Share

Bab 43

“Una gak mau Unda. Una mau Mama.”

Kalimat yang Aluna ucapkan tadi, entah kenapa terus menerus terngiang. Meskipun memang, sekarang Una sudah mau kuajak main lagi, pastinya setelah kubujuk dan baik-baikin. Namun, tetap saja ada rasa yang tak bisa kujabarkan dengan kata-kata. Kalimatnya tadi terus-menerus terpikirkan olehku.

“Sudah, jangan terlalu dipikirkan.” Pak Banyu yang baru saja pulang dan tengah melepas kemejanya menimpali aduanku.

“Iya, sih, Pak. Namanya juga anak-anak. Hanya saja entah kenapa, tetap kepikiran.” Aku bicara sambil memlihan baju ganti untuk Pak Banyu di lemari.

“Kita fokus pada acara resepsi dulu. Sudah dekat.”

Aku menoleh padanya. Benar, resepsi sebentar lagi. Bahkan Bu Fera sudah mulai sibuk memberikanku jadwal perawatan di sebuah salon ternama.

“Iya, Pak. Hanya saja … Mama itu kok rasanya berlebihan. Masa iya harus perawatan ekstra sih, Pak?” Aku menatap padanya.

“Ikutlah saja. Mama gak suka dibantah.” Pak Banyu tak memiliki solusi.

“Gak biasa pergi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
harusnya jingga lebih waspada jgn sembarangan terima hadiah dari laki2 lain bisa bikin salah paham
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Terima kasih sudah Up. kayaknya Si Huda orang yg bersekutu sama si ulat keket Mesye, jadi semua di atur dg segaja dan di jadi kan sebagai bukti perselingkuhan dan membuat pak Banyu dan mama mertua salah paham jadi yg di untungkan ya si ulat keket lah
goodnovel comment avatar
Joko Tripuji Santoso
Huda orang bayaran Mesye
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status