Share

Menebar Umpan

“Ini kartu nama saya.” Devan menyodorkan kartu nama berwarna hitam pekat dengan aksen emas, sehingga membuat benda itu terlihat simpel namun terkesan mewah dan elegan.

“Ah, iya. Ini kartu nama saya.” Tibra ikut memberikan kartu namanya.

“Baik, kalau begitu saya pamit dulu ya, Pak Devan." Tibra menunjuk pada beberapa pengusaha yang melambaikan tangan padanya. Dia memang sudah ada janji dengan beberapa teman untuk merundingkan usaha yang mungkin bisa mereka garap bersama.

"Silahkan." Devan mempersilahkan sambil menyimpan kartu nama Tibra.

Lelaki itu memandangi Tibra hingga menghilang di tengah keramaian. Dia mendadak tersenyum saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Demi memastikan apakah Andhira masih bersama Tibra atau tidak, dia dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri untuk menguntit lelaki itu sejak hari pertama keluar dari penjara.

“Tibra Bayanaka akhirnya menghirup udara bebas pagi ini. Empat tahun berlalu sejak dia mengenakan baju kuning khas tahanan, kini dia keluar de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
nur81811043
kapan kena karmanya lama2 bosen bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status