Share

Pencitraan

“Terima kasih untuk pemaparannya, Bu Elya. Perjalanan usaha yang sangat luar biasa dan inspiratif sekali. Mari kita berikan applause yang meriah untuk satu-satunya wanita yang saat ini berhasil menempati 5 besar perusahaan terbesar dalam negeri.” Tepuk tangan memenuhi ruangan itu. Beberapa bahkan mengelu-elukan Elya, membuat suasana semakin ramai karena ditingkahi dengan gelak tawa.

“Bagi yang ada pertanyaan silahkan dicatat dulu agar tidak lupa karena sesi tanya jawab akan kita selenggarakan di akhir setelah pemaparan dari semua pembicara. Selanjutnya ….”

Hingar bingar di dalam ruangan itu menarik kembali Devan dari ingatan saat itu. Dia akhirnya berdiri dan memilih menikmati kudapan dan segelas jus melon. Setidaknya dia sudah maju satu langkah. Tibra sudah menerimanya dengan tangan terbuka. Lanhkahnya ke depan akan lebih mudah untuk menemuman celah.

Meskipun begitu, dia harus tetap bermain dengan rapi dan memastikan keamanan setiap gerakannya. Karena walau saat ini nama Tibra sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
kamu tunggu aja Andhira...bahagia atas derita wanita lain tak akan kekal! kamu juga Tibra...menzalimi anak² dan menganiaya Aruna yg pernah menjd istri kamu malah ibu anak² kamu! sungguh keji perbuatan kamu Tibra!
goodnovel comment avatar
Dyana Dent
Andhira buat rebutan para lelaki ...
goodnovel comment avatar
Nunyelis
devan....devan.....ky gk ada perempuan lain aja selain andhira....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status