Share

Menyerah

"Zia, aku mohon ...." Amran berusaha menarih pergelangan tangannya, namun untuk pertama kalinya Zia menepis tangan yang selama ini selalu ingin dia sentuh itu.

"Mas, teman-temanku yang baru menikah satu tahun saja mereka sudah punya anak. Sementara aku yang sudah menikah tiga tahun, jangankan anak, kamu bahkan belum pernah menyentuhku." Zia kembali bicara.

"Kita bisa melakukannya kalau kamu mau, jadi jangan berbicara seolah jalan yang tepat yang harus kita pilih adalah perpisahan," sinis Amran lalu berjalan mendekat ke arah Zia dan berusaha menyentuhnya.

"Cukup, Mas! Aku tidak mau melalukannya jika bukan karena cinta." Zia mendorong Amran kembali.

Kali ini Zia benar-benar sudah muak dengan sikap Amran dan lebih memilih untuk mengakhiri semuanya sebelum rasa cintanya untuk Amran semakin membesar.

"Cinta? Bukankah sudah menjadi kewajiban bagi seorang istri untuk menuruti perintah suaminya? Apalagi dalam pelayanan. Apa mungkin kamu adalah orang yang hanya bisa menuntut, tapi tidak bisa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Ella Yulianti
kok ceritanya makin gak jelas
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Ziah kmu hrs tegas dgn Amran jangan kasi kesempatan lagi tuk Amran .sebenernya ayah mu baik tapi karena hasutan 2 perrmpuan iblis itu .jadi ayah yg bodoh itu ikut apa kata perempuan itu ..
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
anaknya goblok turunan bapaknya lebih bodoh lg krn tak pernah menyelidiki sendiri kehidupn anak kandungnya,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status