Share

Musafir Cinta

Setelah mendengar kata-kata menyakitkan secara tidak sengaja, Zia kembali melanjutkan langkah dengan perasaan yang campur aduk. Hatinya seperti dicabik-cabik, lalu disiram air cuka. Pedih, perih, dan ingin menangis lalu berteriak.

Akan tetapi, keadaan tidak mengizinkan.

"Aku harus kuat. Kalau tidak, akhiri saja semuanya sampai di sini," gumam Zia. Dadanya masih terasa sesak dan cintanya harus berkahir begitu saja.

Cinta yang tak terbalaskan selama tiga tahun benar-benar menyakitkan. Terlebih setelah berjuang selama ini, bukannya mendengar pernyataan Amran bahwa dia sudah mencintainya, tetapi malah mendengar dia mencintai wanita masa lalunya.

Zia berjalan tanpa tenaga, tanpa ekspresi, dan dia bahkan tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang. Semuanya benar-benar terlalu menyakitkan untuk dilalui seorang diri. Namun di saat seperti sekarang pun, Zia tidak tahu harus mengadu pada siapa.

Selain Gea, orang tuanya juga bahkan membuangnya terang-terangan.

Zia mengetuk pintu ruangan Amra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aprie Lettycia
lama² kok koin mahal tor...
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
ah sibuk ajalah kau menangis zia, tanpa berusaha u bangkit.
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
udah sih Zia udh tahu Amran blm BS mencintai mu tp qm tetap saja mempertahankan pernikahan mu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status