Share

Hancur

"Masalahnya dia kerja di tempat Bara, Rid. Lu kan tahu Gua dan Bara saingan. Gimana ceritanya dia malah masuk ke sana?" Amran benar-benar tidak berhasil menemukan alasan kenapa Zia memilih untuk bekerja di perusahaan saingannya, padahal Zia bisa memilih perusahaan yang lebih baik.

"Bisa jadi karena mereka udah lama saling kenal, jadi nyaman. Jadi Zia berpikir daripada ngelamar di tempat lain, ya udah di tempat Bara aja. Seenggaknya dia tahu atasannya siapa sekaligus pemiliknya," terang Farid lagi masuk akal, namun Amran masih kesulitan untuk mengerti.

"Intinya Lu percaya gak sama Zia?" Farid kembali bertanya.

"Iyalah."

"Harusnya kalau Lu percaya, ya Lu jangan nanya-nanya ke gini lagi. Lu harus yakin kalau ala yang sudah Zia pilih adalah yang terbaik."

"Gua tau, tetap aja Gua gak bisa nerima."

"Tandanya Lu egois, Ran. Harusnya kalau Ku percaya, Lu tinggal nunggu dia jelaskan alasannya sambil antar jemput. Beres."

"Sayangnya tak segampang itu." Amran benar-benar frustasi.

"Pada kenyataa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Fadhillah Putri
ayo thor bikin yg bagus dech jangan tarik ulur..masak zia hrus pergi ...dn amran tidak mendapatkn jln dr rasa ingin memperbaiki
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah Ziah k.u mendingan lepas biarin Amran sama Rania biar dia puas berdua .dn g akan menyakitin kmu lagi .kmu d luaran sama madi banyak yg antri kmu jadi janda yg masi perawan ...
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
susah deh klw udah bucin. otak jadi gak nalar. apalg si Zia pin pin bo. pintar2 bosoh cuma sayang bnyk an bodohnya. dikit2 ngomong cerai tapi cuma simulut doang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status