Share

Miskomunikasi

Bara turun dari mobil dengan perasaannya yang sedikit terusik dengan apa yang dilakukan Amran, namun dia tidak akan tenang jika tidak mengucapkan beberapa kata sama Amran.

"Ada apa?" Amran bertanya tanpa menurunkan kewaspadaannya seolah takut apa yang dia genggam akan direbut oleh pria yang ada di hadapannya.

"Kalau kamu menyayangi istrimu, jangan biarkan dia tidak nyaman dengan kehadiranmu," ucap Barata.

Tanpa sadar, dia pun tersenyum karena Amran saat ini benar-benar menganggapnya saingan.

"Tenanglah, meski kita bersaing secara bisnis, namun tetap saja sekarang aku hanya berstatus kating Zia di masa lalu," lirih Barata membuat kemarahan Amran semakin membesar, namun dia juga tidak bisa melakukan apa pun karena saat ini di pelukannya ada Zia.

Amran tidak ingin membuat Zia kecewa dengan melampiaskan emosi pada atasannya, apalagi jika kekecewaan itu berubah jadi benci. Membayangkannya saja Amran benar-benar tidak bisa.

"Tentu saja! Jangan katakan yang tidak-tidak, karena aku akan sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya klo jadi suami jangsn plin plan .d telpon sama kekasi hatinya kmu langsung menerima dn percaya apa yg d omongin ..
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
gmn rasanya Amran enk gk lht Zia dkt dan akrab sama pria lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status