Share

Sandal Misterius

Aku begitu kaget melihat Kak Abel duduk bersandar mesra ke bahu pacarnya. Hal seperti itu masih tabu bagiku. Apalagi Ibu begitu tegas soal laki-laki padaku. Baca novel atau menonton film yang berbau percintaan saja aku dilarang keras oleh Ibu, tapi kenapa Kak Abel dibiarkan?

“Apa, Nay?” raut wajah kakakku sedikit kesal.

“Ini ada telepon dari Ayah.” Aku memberikan ponsel kepada sang pemiliknya.

“Ini HP kamu, dari Ayah, kenapa gak kamu aja yang angkat?”

Aku mencibir dan mengangkat bahu sebagai jawaban. Kakakku berdesah, tapi kemudian diangkatnya telepon itu.

Cukup lama Kak Abel bertelepon, hingga akhirnya ponsel itu ia kembalikan padaku.

“Udah sana kamu tidur aja, besok kamu tetep sekolah kata Ibu.”

Aku menurut, kembali ke kamarku. Aku meletakkan tubuhku di kasur. Kulihat banyak pesan yang masuk ke ponselku, aku memeriksanya satu persatu.

Aku gelagapan saat ponselku tiba-tiba bergetar. Rupanya barusan aku ketiduran sebentar. Aku mengernyit melihat layar ponselku, nomor baru tanpa nama k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status