Share

Tante Sombong

Bu Haji adalah orang pertama yang menyambutku. Perempuan baik hati itu mempersilakanku dan Kak Daniel untuk masuk.

“Ayo, sebentar lagi mau disalatin,” ujarnya.

Aku masuk ke rumah, orang-orang di dalam sama, semuanya menatapku dengan tatapan malas, lalu beralih seolah tak melihatku sama sekali. Rasa dingin tiba-tiba menjalar dari ujung kakiku hingga ke ujung kepala. Aku menutup mata sejenak. Situasi seperti ini, rasanya aku ingin kabur saja, tapi ini rumahku, dan itu kakakku tengah dibaringkan.

Ibu tampak lelah, Kak Abel memijati pundaknya. Oh, apa kakakku tahu bahwa aku mengetahui perbuatannya? Aku merasa benar, tapi kenapa aku harus takut? Maksudku, aku tidak berbuat kesalahan seperti yang dilakukan Kak Abel, tapi kenapa di sini aku seolah merasa dihakimi oleh tatapan benci mereka?

“Orang tuamu yang mana, Ra?” tanya Kak Daniel berbisik.

Aku menunjuk dengan kedua bola mataku pada ibuku yang sedang dipijati oleh Kak Abel. Seketika Kak Daniel melangkah maju, aku pun mengikutinya.

“Sore
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status