Share

Sadar

Klik!

Kalina mematikan tabletnya saat melihat Yayang sudah sampai di puncak emosi. Dia meletakkan gadget itu di atas nakas samping brankar, berikut pop corn dan bobanya.

Perempuan itu bertopang dagu sembari menatap lekat wajah kembarannya itu.

"Ngidamku sedikit aneh, Mil. Akhir-akhir ini aku bahkan tak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi esok hari. Tak tenang rasanya sebelum melihat mereka benar-benar menderita. Sembilan tahun aku menahan semuanya sendiri, sembilan tahun aku berkutat dengan segala rencana yang selalu berputar-putar di kepala." Kalina menegakkan tubuhnya, lalu menggenggam tangan Kamila. "Semoga apa pun keputusanku nanti. Kamu tak akan pernah menghalangi. Sebab tidak ada hal yang paling kuharapkan selain dukunganmu, Saudaraku."

Kebeningan panjang menyelimuti ruangan. Tak ada lagi kata yang keluar dari mulut perempuan itu. Dia hanya duduk geming menatap tubuh Kamila yang terbaring. Sampai suara pintu yang terbuka menginterupsinya.

Dua orang wanita yang baru d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status