Share

Part 28

Haikal melempar senyum dari kejauhan, setelah tahu aku akan datang. 

"Main kartu?" usulnya, setelah kami mendekat.

"Udah malam, Kal," sela  Bang Malik. 

"Wajah Chaca masih segar tuh, Bang. Ya kan, Cha?" Alisnya naik turun menggodaku. 

"Males, kamu curang," sahutku mengekor di belakang Abangnya.

Tak ada penyambutan dari orang tua mereka, mungkin sudah tertidur dari tadi. Lagi pula, ini sudah lewat tengah malam. Masih bisa besok untuk menyapa. 

Kami bertiga telah sampai di ruangan yang begitu besar. Kamar tamu saja bisa sebesar ini. Haikal merebahkan diri di ranjang yang akan kutempati. 

"Ngapain kamu di situ?" Bang Malik meletakan bungkusan pakaian gantiku di sisi ranjang. 

"Mo bobok sama Chaca," godanya genit, sambil mengedipkan sebelah mata kepadaku. 

Aku tertawa melihat tingkahnya. Dia terlihat lebih santai ketimbang Abangnya yang hari-hari selalu terlihat serius dan kaku. <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status