Share

105. KEMATIAN LEONARDO

"Arsenio!!!"

Arsenio yang duduk tersungkur di atas rerumputan itu, langsung menoleh mendengar panggilan dari Anindira, sekaligus menyadarkan dirinya untuk segera bangkit.

BUK ...

Kakinya mengayun cepat dan tepat mengenai dagu Leonardo yang hendak menyerang lagi. Tak berselang lama, ia kembali berdiri gagah tanpa merasa sakit sama sekali.

Leonardo mundur beberapa langkah. Mimik wajahnya tidak mengenakan perasaan.

Arsenio menganggukkan kepalanya ke arah Anindira, memberi isyarat bahwasanya ia baik-baik saja.

Anindira menghentikan langkahnya, menyentuh dadanya dengan kedua tangan dan meremah pakaiannya. Menelan ludahnya berat-berat.

"Semoga berhasil, Arsenio," gumamnya terdengar lirih. Namun, hanya ia yang bisa merasakan gelombang perasaan yang sedang menerjang raganya.

Kehadiran Anindira layaknya terpaan angin segar bagi Arsenio. Ada dorongan yang besar. Semangatnya meningkat seperti tak terhingga.

Arsenio langsung melayangkan serangan. Tangan kanan yang sudah mengepal kuat, diarahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status