Share

PILU

Di luar dugaan, pukulan itu malah membuat Aina tercampak dengan posisi dahi menubruk batang pinang terlebih dahulu, sebelum pada akhirnya sekujur tubuh itu nyemplung ke lumpur. Inara refleks membeliakkan netra dengan posisi mulut berbentuk huruf O. Namun, kepuasan tersendiri berhasil ia peroleh sehabis menghajar Aina dan membuat pelipis gadis itu mengeluarkan darah segar.

Semula para penonton tertawa, menghadiahi Inara dengan tepuk tangan yang meriah. Namun, begitu tahu apa yang terjadi dengan Aina, seketika suasana menjadi kacau. Orang-orang menarik kembali ucapan selamat itu dan langsung mengerubungi Aina.

Inara turun perlahan dari batang pinang selaku saksi bisu pembalasan dendam yang tidak seberapa itu. Ia berjongkok untuk melihat Aina yang sudah diamankan oleh warga pria dan sekarang sedang tergeletak di tanah sambil mengaduh kesakitan.

"Ya, Allah. Ai! Aina! Kamu kenapa?" kalau Aina bisa berakting, lalu kenapa Inara harus kalah. Alhasil, dia berlagak lugu sebagaimana tingkah Ain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status